Rabu, 09 Desember 2009

Rabu, 04 Maret 2009

Meluruskan Penyimpangan Sejarah Kekhalifahan Khulafa Ar-Rasyidin


SATU ANALISA TERHADAP HAK KELUARGA NABI SAW

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Qowlul Haqqi Wa Kalamus Shidqu Huwa Warogatul Ichlas Allattamami (Perkataan yang hak dan kalimah yang benar, harus diiringi dengan perbuatan yang benar menuju kesempurnaan kebenaran).

Tulisan ini saya turunkan untuk menjadi renungan bagi kita semua, termasuk diri saya sendiri didalam memahami Islam secara utuh dan menghilangkan segala macam khurafat, dengki, takhayul dan hal-hal lainnya yang dapat menyebabkan kehilangan salah satu unsur keseimbangan dari wahyu Allah ini berdasarkan Khofi As Zakiah [hati yang suci] yang amat Khullus [ikhlas] serta dihiasi dengan kebajikan Allat Dawam [yang abadi] lagi disertakan Tahmit [pujian] dan Tamjit Allat Tamami [kebenaran yang sempurna].

Rasul Allah yang mulia, Muhammad Saw Al-Amin sang Paraclete, Ahmad yang dijanjikan telah dilahirkan pada hari Senin 12 Rabi'ul awal tahun gajah atau bertepatan dengan tahun 570 Masehi dan wafat pada hari dan tanggal yang sama, hari Senin, 12 Rabi'ul awal tahun 11 hijriah.

Beliau wafat setelah usai menunaikan tugasnya sebagai utusan Tuhan dan Penutup para Nabi, menanamkan nilai-nilai ke-Tuhanan, kebenaran dan prinsip hidup kemasyarakatan kepada manusia dialam semesta selama 20 tahun 2 bulan 22 hari dalam 23 tahun periode keNabiannya dengan menghitung 3 tahun lamanya Rasul tidak mendapatkan wahyu semenjak ia dapatkan pertama kalinya di Gua Hira.

Wahyu terakhir dari Allah yang ia terima berdasarkan catatan sejarah adalah pada tanggal 09 Dzulhijjah, 07 Maret 632 Masehi, saat Nabi sedang berwukuf dipadang 'Arafah bersama-sama kaum Muslimin melaksanakan Haji Wada' (Haji perpisahan) yaitu Surah Al-Maidah ayat 3.

Pada masa-masa kepemimpinannya, umat Islam bersatu dalam satu kesatuan yang utuh, tidak ada perpecahan diantara mereka, semua perselisihan yang terjadi, selalu dikembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sejarah mencatat bahwa dakwah Islam sudah mencapai kenegri Tiongkok ketika Nabi Muhammad Saw sendiri masih hidup (627 M). Adapun yang melakukan penyebaran Islam dinegri tersebut adalah sahabat Nabi yang bernama Abu Kasbah, sekaligus mendirikan masjid pertama di Kanton.

Pada tahun 632 M, Abu Kasbah kembali kenegrinya untuk melaporkan keadaan dinegri Tiongkok kepada Nabi Saw, tetapi kedatangannya ke Madinah ternyata terlambat sebulan dari saat wafatnya Nabi, selanjutnya Abu Kasbah kembali ke Tiongkok dan meninggal disana.

Seringkali kita memandang sinis kepada orang yang tidak sependapat dengan diri kita dalam suatu permasalahan, bahkan tidak jarang kita memperlakukannya bagaikan seorang musuh yang harus dilenyapkan dari atas dunia, kalau perlu malah mencincang-cincang dahulu tubuhnya sebelum dibunuh.

Ini adalah suatu tindakan yang anarki, tidak bermoral dan bahkan sangat bertentangan dengan jiwa-jiwa luhur Islamiah.

Perhatikanlah firman Allah dibawah ini :

"Dan janganlah kamu melanggar hak-hak manusia dan janganlah kamu merajalela merusak dibumi."
(Qs. Asy-syuara' 26:183)

Nabi Muhammad Saw dalam kehidupannya selaku Rasul telah mengajarkan banyak kepada umatnya, betapa rasa saling menghargai antar sesama manusia adalah suatu hal yang bersifat esensial.

Dikala awal wahyu turun kepada beliau untuk mengajarkannya kepada keluarga yang terdekat, Nabi mendapat kritikan serta hinaan yang cukup menyakitkan dari pamannya sendiri Abu Lahab.

Tindakan ini terus berlanjut sampai kepada hinaan phisik yang dilakukan kepada Rasul dengan melemparkan kotoran kewajah beliau yang mulia, namun semua itu tidak pernah dibalas oleh Rasul dengan kekerasan melainkan beliau tetap bersabar.

Justru yang menjadi berang akibat perbuatan Abu Lahab ini adalah paman Nabi yang bernama Hamzah bin Abdul Muthalib yang akhirnya menyatakan diri selaku pengikut Islam dan menyediakan dirinya selaku perisai dan benteng utama Rasul dalam menjalankan dakwahnya

Ketika banyak pengikutnya disiksa secara kejam dan dibunuh, Nabi Muhammad tetap tidak menyatakan perlawanan phisik sebagai balasan kepada para musuhnya, malah beliau menyerukan para sahabatnya untuk melakukan hijrah alias mengungsi ketanah Yatsrib (Madinah sekarang ini) guna menghindari kontak phisik lebih jauh ditanah airnya Mekkah al-Mukarromah.

Setelah sekian lamanya penderitaan demi penderitaan dialami baik secara samar maupun terang-terangan, akhirnya dengan izin Allah Pencipta alam semesta, Nabi Muhammad Saw melakukan pembalasan didalam kerangka mempertahankan diri dan keyakinannya.

Saat kota Mekkah berhasil berada dalam genggaman tangannya tanpa perlawanan, Nabi Muhammad Saw justru menyerukan persaudaraan dan memberi jaminan keselamatan kepada penduduk kota itu, termasuk kepada para musuhnya yang dahulu begitu sengit menganiaya dirinya dan para pengikutnya.

Sewaktu Nabi Muhammad Saw didatangi oleh para pendeta Nasrani dari Najran beliau melakukan dialog ke-agamaan dengan penuh persahabatan tanpa ada sedikitpun caci maki keluar, ketika dialog tidak mencapai jalan keluar, Rasul mengakhirinya dengan cara bijaksana melalui suatu sumpah suci yang dinisbatkan langsung kepada nama Allah.

Tapi sekarang apa yang bisa kita follow-up dari keteladanan Rasul yang dijadikan panutan tersebut ?

Satu sama lain kita saling menjatuhkan, antara Islam dan Kristen saling memaki, bahkan sesama Islam pun saling menyerang hanya karena satu sudut pandang yang berbeda.

Umumnya kita merasa jengah apabila ada saudara kita yang berasal dari pengikut Syafe'i, Syi'ah atau juga Ahmadiyah mengeluarkan argumen-argumen keyakinannya.

Tapi sebenarnya apa yang sudah kita ketahui tentang mereka ?
Seberapa jauh dan dalam kita mengenal kebenaran yang kita yakini dan apa tolak ukur kita menyatakan bahwa lawan bicara kita tersebut adalah berada dalam posisi yang salah ?

Bukankah ada kata-kata agung : "Benar bagi mu belum tentu benar bagi saya."

Misalnya orang cenderung merasa berkobar egoismenya manakala ada pihak yang membicarakan perihal keluarga Nabi Muhammad Saw atau yang lebih dikenal dengan nama "Ahlil Bait" dan langsung menjustifikasinya sebagai seorang penganut Mazhab Syi'ah yang fanatik dengan segala macam umpatan terhadap para sahabat Rasulullah.

Tidak tahukah anda bahwa mencintai para Ahli Bait Nabi Muhammad Saw adalah termasuk satu perbuatan yang mulia ?

Islam tidak berdiri dengan tegak seperti sekarang apabila tidak didukung oleh keluarga Abdul Muthalib dari Bani Hasyim, ahli Bait Muhammad bin Abdullah.

Sebut saja disini nama-nama seperti Abu Thalib, salah seorang pembela diri dan kehormatan Rasulullah Saw pada awal perkembangan Islam, kemudian disusul puteranya Ali bin Abu Thalib, Khadijah istri Nabi yang melahirkan Fatimah r.a puteri kesayangannya yang dinikahkan dengan Ali, lalu tokoh Hamzah bin Abdul Muthalib, saudara sesusuan sekaligus paman Rasulullah yang bergelar Singa Allah dan sebagainya.

Anda tahu, Hasan dan Husien bin Ali bin Abu Thalib ra adalah dua cucu kesayangan dari Rasulullah Saw, permata hati yang senantiasa dikasihi tidak hanya oleh Rasul akan tetapi juga oleh para sahabat utamanya seperti Salman al-Farisi, Umar bin Khatab r.a, Ibn Abbas, Anas bin Malik, Zaid bin Arqam maupun Abu Bakar ash-Siddiq serta sejumlah besar sahabat besar lainnya.

Peristiwa yang terjadi antara Khalifah Abu Bakar dengan Fatimah r.a, beberapa waktu sesudah wafatnya Rasul tidak bisa kita tinjau dari satu sisi dan mengabaikan sisi yang lainnya, kita semua tahu siapa Fatimah az-Zahrah ra, menyakitinya sama halnya dengan menyakiti pribadi Muhammad Saw, duka Fatimah adalah duka Rasulullah.

Beliau termasuk salah satu dari wanita-wanita mulia yang disebutkan oleh Nabi Saw berada dalam keanggunan syurga.

Tapi kita juga tahu siapa Khalifah Abu Bakar, dia termasuk generasi awal yang menegakkan Islam bersama-sama dengan Nabi Muhammad Saw, merasakan pahit getirnya perjalanan Islam, berdua melakukan perjalanan dimalam Hijrah bersama sang Nabi, keluar dari kepungan para musuh yang berusaha membunuh mereka sampai digua Tsur. Satu-satunya pemimpin sholat seluruh sahabat yang ditunjuk langsung oleh Nabi disaat-saat menjelang wafatnya.

Adalah lebih bijak apabila apa yang diminta oleh Fatimah az-Zahrah r.a atas hak tanah fadak kepada Khalifah Abu Bakar yang diberikan oleh Rasul tidak diketahui oleh Khalifah Abu Bakar yang juga tidak mau melanggar apa yang sudah ditetapkan oleh Rasul sebelumnya yang telah diketahuinya secara pasti bahwa Beliau Saw tidak meninggalkan harta apapun kecuali untuk diserahkan kepada umatnya.

Begitupun pada saat pengangkatan Khalifah pertama, Ali bin Abu Thalib r.a, secara nasab dengan Rasul memang jauh lebih berhak dibandingkan dengan siapa saja, termasuk Abu Bakar, Umar maupun Usman, kecuali bila memang Hamzah bin Abdul Muthalib masih hidup (beliau gugur sebagai syuhada dalam peperangan Uhud).

Selain kedudukan Ali bin Abu Thalib r.a yang tinggi disamping Rasul yang menurut sabda Nabi Muhammad Saw sendiri dari banyak Hadist disebut laksana Harun bagi Musa, beliau juga dapat diterima oleh suku -suku Arab, seperti Quraisy yang melebihkannya dibandingkan Abdurrahman bin Auf, Rabi'ah, Mudhar maupun juga oleh suku-suku di Yaman.

Didalam al-Qur'an Surah al-Ahzab (33) ayat 6 Allah berfirman :

"Nabi itu lebih berhak atas Mukminin daripada diri mereka sendiri Istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka dan sebagian dari ulul arham (keluarga Nabi) lebih diutamakan disebagian kitab Allah melebihi Mu'minin dan Muhajirin Kecuali jika kamu mau berbuat demi kebaikan saudara-saudara kamu adalah yang demikian itu tertulis dikitab Allah"
(Qs. al-Ahzab 33:6)

Jadi berdasarkan ayat diatas kita bisa menarik point-point terpenting yaitu :

1. Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya jauh memiliki hak atas diri kaum Mu'minin bahkan melebihi hak atas diri mereka sendiri.

2. Semua istri Nabi Saw adalah Ibu kaum Mukminin (Ummul Mu'minin)

3. Sebagian dari keluarga Nabi (ahli bait) memiliki hak yang lebih tinggi dalam penilaian al-Qur'an melebihi hak yang dimiliki oleh kaum Mu'minin Madinah maupun Muhajirin Mekkah, kecuali jika memang ada sesuatu yang bisa dibenarkan untuk kebaikan umat Islam sehingga harus diprioritaskan sehingga untuk sementara hak-hak keluarga Nabi Saw itu bisa ditempatkan pada keprioritasan kedua.

Inilah yang terjadi sebenarnya pada situasi umat Islam dihari mangkatnya Nabi Muhammad Saw sehingga menyebabkan Abu Bakar (mertua Rasul dari istrinya 'Aisyah) tampil sebagai seorang penengah dipentas politik demi menjaga keutuhan persatuan kalangan umat Islam yang mulai panik kehilangan pemimpinnya, apalagi kala itu Ali bin Abu Thalib r.a sebagai keluarga paling dekat dengan Nabi Muhammad Saw dan paling berhak atas kedudukan Khalifah sebagaimana tertuang dalam al-Qur'an ayat al-Ahzab diatas sedang sibuk-sibuknya mengurus jenasah Rasulullah Saw dikediaman Ummul Mu'minin 'Aisyah r.a.

Bagaimanapun juga pada akhirnya Menantu sekaligus keponakan Nabi ini akhirnya mendukung pemerintahan Khalifah Abu Bakar setelah istrinya Fatimah az-Azzahrah, putri kesayangan Rasulullah Saw wafat lebih kurang 6 bulan setelah kepergian Nabi Muhammad Saw.

Dia menolak intimidasi dari sekelompok pihak (salah satunya pimpinan Abu Sofyan) yang ingin agar ia melakukan makar terhadap pemerintahan yang syah dan memajukan dirinya selaku Khalifah pengganti, disini Ali bin Abu Thalib memahami benar makna keprioritasan yang ditampilkan oleh al-Qur'an, bahwa kepentingan yang lebih besar dan menyangkut peri kehidupan umat Islam seluruhnya harus dikedepankan daripada kepentingan dirinya sendiri.

Malah sebagai salah satu bentuk dukungan suami Fatimah ini bagi kekhalifahan Abu Bakar yaitu dengan terlibat sebagai salah seorang panitia pembukuan al-Qur'an bersama-sama dengan sahabat-sahabat besar lainnya seperti Zaid Bin Tsabit, Usman Bin Affan dan Ubay Bin Ka'ab.

Sewaktu Khalifah Abu Bakar wafat, beliau melimpahkan tugas kekhalifahan kepundak Umar bin Khatab r.a, yang sekaligus juga mertua Rasulullah Saw dari Ummul Mu'minin Hafshah r.a.

Pada pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab r.a inipun Ali bin Abu Thalib tetap menunjukkan loyalitasnya yang tinggi, antar keduanya terjalin satu kerja sama yang baik, didalam memecahkan urusan-urusan pelik, Khalifah Umar bin Khatab senantiasa membicarakan solusinya dengan para sahabat, termasuk didalamnya Ali Bin Abu Thalib selaku orang yang paling dekat kekerabatannya dengan Nabi yang menurut salah satu Hadist bahwa Nabi pernah bersabda Ali bin Abu Thalib sebagai gudang ilmu.

Konflik mulai timbul manakala Khalifah Umar bin Khatab wafat terbunuh pada suatu subuh disaat beliau menjadi Imam sholat.

Beliau meninggal dalam umur 64 tahun dan dikuburkan bersebelahan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Ummul Mu'minin Aisyah yang sekarang terletak didalam lingkungan masjid Nabawi di Kota Madinah.

Secara tersirat Khalifah Umar bin Khatab r.a pernah memberikan referensi kepada umat agar memilih Ali bin Abu Thalib r.a selaku Khalifah setelah beliau, akan tetapi karena sepengetahuan sang Khalifah Umar bahwa Rasulullah begitu menjunjung tinggi rasa demokrasi, maka Umar bin Khatab menyerahkan urusan ke-Khalifahan ini pada suatu panitia yang akan memilih orang terbaik selaku penggantinya.

Dan ternyata pucuk pimpinan umat Islam beralih kepada Bani Umayyah, yaitu dengan terangkatnya Usman bin Affan selaku Khalifah ke-3. Disini trik-trik politik kotor diterapkan oleh sejumlah klan Bani Umayyah untuk memanfaatkan kedudukan Usman bin Affan didalam mencapai maksudnya.

Patut di-ingat, pada masa pemerintahan Usman bin Affan, Khalifah Umar bin Khatab r.a, telah mewariskan puncak kejayaan Islam, dimana Islam telah menyebar sampai ke Armenia dan Azerbaijan timur serta Tripoli barat. Dengan demikian Islam sudah tersebar sampai ke Suriah dan Palestina yang kala itu menjadi bagian kekaisaran Byzantium, terus ke Turki, Mesir, Iraq, Iran hingga Persia dan menyebrang ke Afrika Utara.

Khalifah Umar Bin Khatab juga yang membangun Masjidil-Aqsa (637M) dikota Jerusalem yang artinya The City of the Temple dalam bentuk yang sangat sederhana, terdiri dari empat buah tembok berbentuk persegi, yang cukup luas untuk menampung 3000 umat untuk melakukan sholat. Letaknya dipelataran Kuil Raja Herodes (Herod's Temple) yang luas. Herod's Temple ini juga berada dalam satu area dengan sisa-sisa puing kuil Nabi Sulaiman as.

Masuknya sejumlah orang dari keluarga Bani Umayyah kekancah politik dan pemerintahan tidak bisa juga dinisbatkan sebagai kesalahan utama dari Usman bin Affan.

Kita semua mahfum, bagaimana posisi Khalifah Usman kala itu, disatu waktu beliau dihadapkan dengan tanggung jawabnya selaku pemimpin umat dan dilain waktu beliau dihadapkan pada desakan kaum kerabatnya.

Usman bin Affan juga termasuk salah satu menantu Nabi Muhammad Saw sebagaimana halnya dengan Ali bin Abu Thalib, Usman digelari "Zun Nuraini" karena menikahi 2 putri Nabi dari Khadijjah (kakak dari Fatimah az-Azzahrah) yang bernama Ruqayah dan Ummu Kalsum.

Tentunya bukan tanpa pertimbangan apabila Rasulullah Saw berani melepaskan kedua putrinya untuk dinikahi oleh Usman bin Affan, beliau termasuk pemeluk Islam generasi awal disaat-saat pertama Nabi menyampaikan ajarannya.

Sebagaimana kita tahu, Rasulullah menikah dengan Khadijjah pada umur 25 tahun dan wafat pada usia 63 tahun. Dari istrinya ini Rasul memiliki 2 orang anak laki-laki yaitu Qasim dan Abdullah at-Tahir, ke-2 nya meninggal waktu kecil, selain itu Nabi juga memperoleh 4 anak perempuan yaitu Zainab, Ummu Kalsum, Ruqayyah dan Fatimah.

Putrinya yang tertua yaitu Zainab menikah dengan Abul 'Ash Bin At Rabi' Bin Abdi Syams, ibu dari Abul 'Ash ini adalah saudara perempuan dari Khadijjah dan dari perkawinannya itu Zainab mendapatkan dua orang anak, yang perempuan bernama Umamah dan yang laki-laki bernama Ali.

Ketika ayahnya, Muhammad Saw, diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Zainab pun mengajak suaminya itu untuk ikut memeluk Islam, tapi ditolak olehnya, sementara Zainab sendiri telah beriman mengikuti sang ayah dan terpaksa berpisah dengan suaminya itu.

Ketika terjadi peperangan Badar, 17 Ramadhan tahun 2 atau 13 Maret 624, Abul 'Ash bersama-sama kaum Musyrikin Mekkah mengangkat pedang, mengobarkan perlawanan terhadap Nabi Muhammad Saw dan umat Islam. Namun tidak lama setelah itu, Abul 'Ash memeluk Islam hingga akhir hayatnya pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar dan kembali melangsungkan pernikahannya dengan Zainab secara Islam.

Sementara putri Nabi Muhammad yang kedua yaitu Ruqayah sebelumnya menikah dengan 'Utbah Bin Abu Lahab, begitu pula dengan putrinya ketiga, Ummu Kalsum, menikah dengan 'Utaibah Bin Abu Lahab, saudara 'Utbah hanya selang beberapa waktu sebelum Muhammad mendapat wahyu.

Kelak dikemudian hari, dimana Muhammad Saw telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul serta bertugas menyampaikan dakwahnya kepada manusia, kedua putrinya ini bercerai dengan masing-masing putra Abu Lahab itu dan menikah dengan Usman Bin Affan yang didahului oleh Ruqayah, meninggal setelah peperangan Badar usai, dan digantikan oleh Ummu Kalsum, putri Nabi yang ketiga, sehingga karenanya Usman Bin Affan digelari Zun Nuraini, yaitu yang memiliki dua cahaya.

Ketika Khalifah Usman terbunuh, Ali bin Abu Thalib r.a diangkat oleh sejumlah besar para sahabat untuk menggantikan posisi sebagai Khalifah ke-4, dan ini pada dasarnya cukup membuat klan Bani Umayyah menjadi kurang senang.

Kita ketahui bersama bahwa Ali bin Abu Thalib, begitu pula Nabi Muhammad Saw adalah berasal dari klan Bani Hasyim.

Jauh berabad jarak dari lahirnya Rasulullah, penguasa kota Mekkah pada waktu itu Qusai memiliki putera bernama Abdu Manaf yang berputerakan pula dua orang anak laki-laki yang memiliki tabi'at dan sifat bertolak belakang, yaitu yang tertua adalah Hasyim (yang memiliki perangai baik) dan kedua bernama Abdu Syams (memiliki sifat lebih condong kepada keduniaan).

Ketika Abdu Manaf wafat, beliau menyerahkan pengurusan kota Mekkah dan khususnya penjagaan Baitullah peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail kepada kedua puteranya itu.

Namun putera dari Abdu Syams yang bernama Umayyah tidak menyenangi adanya kekuasaan terbagi pada pamannya, Hasyim. Lalu melalui suatu sidang kekeluargaan, Umayyah mencoba menyingkirkan Hasyim, akan tetapi hal ini tidak mendapatkan persetujuan dari banyak pihak.

Akhirnya masalah itu dibawa oleh Umayyah kehadapan seorang hakim hasil pemilihan bersama dari suku Chuzai't. Sayangnya hakim tersebut justru memutuskan kebenaran berada dipihak Hasyim.

Maka jatuhlah keputusan hakim untuk menempatkan Umayyah keluar dari kota Mekkah selama 20 tahun untuk selanjutnya dia pergi ketanah Syam.
Inilah awal dari permusuhan klan Bani Umayyah terhadap Bani Hasyim.

Sampai pada masa Abdul Muthalib, klan Bani Hasyim masih merupakan penjaga Ka'bah dan pengurus kota Mekkah yang berlanjut sampai masa kenabian Muhammad Saw yang membuang seluruh berhala yang ada pada Ka'bah dan mengembalikan ajaran monotheisme Ibrahim as yang dilanjutkan pula pada pemerintahan Abu Bakar yang disusuli oleh pemerintahan Umar bin Khatab r.a.

Mungkin demi untuk mempersatukan kembali persaudaraan Bani Umayyah dan Bani Hasyim ini juga yang melandasi Rasulullah Saw menikahkan 2 putrinya kepada Usman bin Affan.

Namun dendam rupanya tidak pernah lekang dari hati manusia-manusia yang hatinya gelap dari cahaya Allah, dan sayang sekali keadaan ini merasuki sejumlah tokoh-tokoh Bani Umayyah yang baru merasa mendapatkan celah untuk kembali menyingkirkan klan Bani Hasyim setelah sekian lama tertahankan.

Dan kini sasarannya adalah para keluarga utama Nabi Muhammad Saw yang masih bersisa, yaitu Ali bin Abu Thalib dan seluruh keturunannya.

Maka mulailah semakin dikobarkan rasa permusuhan dikalangan para sahabat Nabi yang masih hidup, bahkan Khalifah Ali bin Abu Thalib r.a, pernah difitnah orang sebagai penanggung jawab dari pembunuhan Khalifah Usman bin Affan.

Situasi politik yang tidak menentu dan penuh kacau balau membuat Khalifah Ali bin Abu Thalib r.a, memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah kekota Kufah.

Beberapa orang sahabat meminta kepada Khalifah agar segera menghukum orang-orang yang diduga menjadi pembunuh Khalifah Usman. Namun permintaan tersebut tidak dapat dikabulkan oleh Khalifah Ali karena belum jelas siapa oknum sebenarnya yang telah melakukan pembunuhan tersebut.

Hal tersebut membuat kecewa Thalhah dan Zubayr, r.a, sehingga mereka membujuk Ummul-Mu'minin 'Aisyah r.a, untuk mengangkat senjata kepada Khalifah dan menarik kembali pernyataan Bai'at mereka kepadanya.

Ibnu Al-Asir mencatat sejumlah delapan belas orang yang enggan berba'iat diantara mereka terdapat Sa'ad Bin Abi Waqqas yang pada masanya menjadi penakluk Parsi, Ibnu 'Umar, Usamah dan Zaid Bin Tsabit (Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh Rasulullah Saw untuk memata-matai gerakan musuh)

Itulah perang Jamal atau perang Onta, dalam bulan Jumadil Akhir tahun 36 H. -disebut demikian karena 'Aisyah memimpin pasukan dari punggung onta. Atas perlawanan para sahabat dan Mertua tirinya itu, Khalifah Ali Bin Abu Thalib semula tidak melakukan tindakan represif melainkan mengirimkan utusan (yaitu Qa'qa bin Amr r.a) kepada istri Nabi tersebut untuk mencari jalan damai. Utusan Khalifah tersebut disambut oleh Thalhah dan Zubayr yang tetap menginginkan Khalifah melakukan tindakan tegas terhadap oknum pembunuhan Khalifah Usman.

Setelah usaha perdamaian itu gagal, Khalifah Ali terpaksa mengadakan perlawanan terhadap para sahabat dan istri Rasulullah itu yang berakhir dengan kekalahan dipihak pasukan Ummul Mu'minin 'Aisyah ra,

Dan dengan kearifannya Khalifah Ali mengamanatkan pasukannya agar menghormati Ummul-Mu'minin itu dan mengembalikannya ke Madinah dengan penuh penghormatan dan perlindungan sebagaimana mereka menghargai dan melindungi Nabi sebelum itu.

Khalifah Ali bin Abu Thalib telah membersihkan atau mengembalikan nama baik Ummul Mu'minin 'Aisyah dari kesalahannya memimpin perang terhadapnya selaku Khalifah.

Perbuatan A'isyah r.a ini sebenarnya telah melanggar dari ketentuan yang diatur Allah dalam al-Qur'an sendiri, bahkan semenjak Rasulullah Saw masih hidup saja, 'Aisyah dan istri-istri Rasul yang lainnya pernah mendapatkan teguran dari Allah.

"Wahai Nabi, kabarkanlah kepada istri-istrimu:

'Jika kamu menginginkan kehidupan yang rendah dan perhiasannya, maka biarkan aku memberi bekal kepada kamu dan menceraikan kamu baik-baik. Tapi Jika kamu condong kepada Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat, maka Allah telah menyediakan bagi perempuan-perempuan yang berbuat baik dari antarakamu, ganjaran yang besar.

Wahai Istri-istri Nabi, barangsiapa dari kamu berbuat kejahatan yang nyata, akan digandakan azab baginya dua kali, dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.

Namun siapa diantara kamu yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta beramal saleh, niscaya akan Kami beri ia dua kali ganjaran dan Kami siapkan kemuliaan untuknya.

Wahai Istri-istri Nabi, kedudukan kamu tidak sama dengan seorangpun dari perempuan lain.

Jika kamu berbakti, janganlah kamu bersifat lemah melalui perkataan sebab hal ini akan menaruh harapan orang yang dihatinya ada penyakit ucapkanlah perkataan yang sopan

Hendaklah kamu berdiam dirumah-rumah kamu, dan janganlah kamu berhias sebagaimana cara jahiliyah, dirikanlah sholat dan tunaikan zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; Sungguh Allah hendak menghilangkan kekotoran kamu wahai Keluarga Nabi dan akan menyucikanmu sesuci-sucinya."

(Qur'an Surah al-Ahzab 33:21-25)

Dari ayat diatas telah diberitakan bahwa istri-istri Nabi diancam untuk diceraikan manakala mereka lebih menghendaki materi keduniaan daripada kemuliaan akhirat.

Kalimat diceraikan dalam kasus ini bisa juga kita tafsirkan dengan direndahkan dari kemuliaan yang pernah ia dapatkan sebelumnya.

Allah bahkan mengancam 2 kali lipat azabnya bagi istri-istri Nabi yang berbuat jahat secara konkret, sebaliknya mereka yang tetap dalam istiqomah keimanannya akan diberikan ganjaran 2 kali lipat.

Para Istri Nabi juga diperingatkan oleh Allah untuk tidak asal bicara maupun memberikan sikap berlebihan pada orang lain, sebab itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang merasa iri dan munafik, dan justru inilah yang terjadi pada kasus pemberontakan A'isyah yang dihasut oleh Thalhah dan Zubair terhadap pemerintahan Khalifah 'Ali bin Abu Thalib, yang ditinjau dari kekeluargaan adalah menantunya sendiri.

Allah juga melarang bagi Istri-istri Nabi untuk keluar rumah tanpa adanya keperluan yang mendesak, juga Allah meminta mereka menjaga pakaian mereka agar tidak memperlihatkan aurat tubuhnya ataupun kehormatan dirinya sebagai seorang Ibunya kaum Muslimin, sebab inilah kemuliaan bagi diri mereka dan Allah sangat berkeinginan untuk menyucikan mereka.

Usai menghadapi perlawanan dari 'Aisyah, Khalifah Ali bin Abu Thalib dihadapkan terhadap sikap Muawiyah bin Abu Sofyan yang waktu itu menganggap Khalifah Ali tidak mampu menemukan pembunuhan Khalifah Usman bin Affan sehingga membuatnya tidak pantas untuk menjadi seorang Khalifah.

Terjadilah pertempuran phisik antara pasukan Khalifah Ali bin Abu Thalib sebagai pemerintahan yang syah dengan pasukan Muawiyah (gubernur Syams) dari klan Bani Umayyah yang hendak melakukan makar dan telah menobatkan dirinya selaku Khalifah tandingan.

Dalam beberapa pertempuran, pasukan Khalifah Ali beberapa kali mencapai kemenangan, namun setiap kali pihak Muawiyah mengajukan usaha perdamaian maka acapkali itu juga Khalifah Ali menerimanya sebagai seorang yang memang tidak menyenangi pertumpahan darah.

Akibat dari kesabaran dan mengalah yang sering diperlihatkan oleh Khalifah Ali ini, sejumlah sahabat menarik dukungan mereka dan malah berbalik memusuhi pemerintahan Ali bin Abu Thalib tapi juga memusuhi kelompok Muawiyah yang golongan ini lebih dikenal dengan nama "Chariji" (Khawarij).

Khalifah 'Ali akhirnya terbunuh dimasjid Kufah akibat tusukan pedang beracun milik salah seorang dari kelompok Chariji bernama Abdurahman bin Muljam pada suatu Jum'at pagi dan menghembuskan nafas terakhirnya pada malam Ahad 21 Ramadhan 40 H.

Sampai sejauh ini, apa yang telah terjadi dan menimpa diri keluarga terdekat Nabi Muhammad Saw sepeninggal beliau sebenarnya telah ternubuatkan oleh al-Qur'an sendiri yang justru tidak pernah disadari oleh umat Islam hakekatnya.

Disurah al-Ahzab ayat 12 -15 Allah berfirman :

"Ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, manakala berpaling sudah keobjektifitasan sehingga sampailah hati itu ketenggorokan dan kamu adakan macam-macam praduga terhadap Allah, disitulah diuji Mu'minin dan digoncang mereka dengan satu goncangan yang keras.

Dan tatkala orang-orang munafik serta orang-orang yang dihatinya ada penyakit berkata : 'Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kita melainkan penipuan' ; ingatlah pula manakala segolongan dari mereka berseru : 'Wahai penduduk Madinah, tidak ada posisi bagi kamu, maka ingkarilah'; dan segolongan dari mereka minta diri kepada Nabi seraya berkata : 'Sungguh rumah-rumah kami kosong'; padahal rumahnya tidak kosong, mereka tidak bermaksud melainkan untuk lari.

Apabila mereka diserang dari segala arahnya, lalu mereka diminta mengadakan fitnah, pasti akan mereka lakukan; dan tidak akan mereka berhenti mengerjakannya kecuali sebentar, padahal sebelumnya mereka telah berjanji kepada Allah untuk tidak kembali munafik, dan perjanjian Allah itu akan dituntut." (Qs. al-Ahzab 33:12-15)

Selanjutnya diayat ke -19 Allah juga menubuatkan :

"Mereka kikir kepada kamu, maka apabila datang ketakutan, engkau bisa melihat mereka memandangmu dalam keadaan mata beredar seperti orang yang sekarat, namun bila hilang ketakutannya, mereka akan mencakar kamu dengan lidah-lidah yang tajam, sementara mereka sendiri sangat tamak terhadap harta;

Mereka tidak beriman, maka Allah menggugurkan amal-amal mereka dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah." (Qs. al-Ahzab 33:19)

Jadi tafsirnya, akan ada segolongan dari umat Islam (yaitu para sahabat Nabi) yang kembali menjadi munafik dan memiliki rasa kebencian serta irihati kepada Nabi Saw, mereka mencoba untuk mengadakan makar ditengah-tengah umat, bahkan jika perlu mereka mengadakan fitnah, padahal sebelumnya mereka pernah berjanji untuk tidak berkhianat kepada ajaran Islam; orang-orang seperti ini sangat tamak atas harta dan rela menanggalkan keimanannya yang berakibat gugurnya amaliah mereka selama ini.

Setelah kematian Ali bin Abu Thalib r.a, Hasan puteranya tertua diangkat oleh sekelompok besar sahabat Nabi selaku Khalifah pengganti.

Akan tetapi menjadi pemimpin umat diwaktu Hasan bin Ali saat itu tidaklah sebagaimana Abu Bakar, Umar, Usman maupun ayahnya Ali bin Abu Thalib menjabat.

Pemerintahan Hasan dihadapkan dengan prahara yang bertubi-tubi saling menyerang dari berbagai sisinya terutama dari pihak Muawiyah dan Kaum Khawarij yang jelas-jelas membenci Ali bin Abu Thalib beserta keturunannya.

Disana-sini Muawiyah terus mengobarkan semangat permusuhan dengan Ali dan keturunannya, orang dipaksa untuk mencaci maki keluarga Nabi itu sejahat-jahatnya bahkan termasuk dalam mimbar-mimbar Jum'at.

Kenyataan ini jelas semakin memperdalam kehancuran persatuan umat Islam, suatu ironi yang tidak dapat dihindarkan, betapa dengan susah payah Rasulullah Saw menggalang satu tatanan kehidupan masyarakat yang madani dengan mengorbankan air mata dan tetesan darah para syuhada harus hancur dihadapan cucu beliau Saw sendiri.

Akhirnya Khalifah Hasan bin Ali memutuskan untuk berdamai dengan Muawiyah dan menyerahkan tampuk kekuasaan Khalifah kepadanya demi untuk menghindarkan jurang yang lebih dalam lagi dikalangan umat Islam dengan beberapa persyaratan perjanjian.

Beberapa isi dari perjanjian itu adalah pemerintahan Muawiyah akan menjalankan pemerintahan berdasarkan kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya, menjaga persatuan umat, menyejahterakannya, melindungi kepentingannya, tidak membalas dendam kepada anak-anak yang orang tuanya gugur didalam berperang dengan Muawiyah juga tidak mengganggu seluruh keluarga Nabi Muhammad Saw baik secara terang-terangan maupun tersembunyi dan menghentikan caci maki terhadap para Ahli Bait ini serta tidak mempergunakan gelar "Amirul Mukminin" sebagaimana pernah disandang oleh Khalifah Umar bin Khatab dan Khalifah Ali bin Abu Thalib ra.

Akan tetapi selang beberapa saat sesudah Muawiyah diakui sebagai Khalifah, dia mulai melanggar isi perjanjian tersebut, orang-orang yang dianggap mendukung keluarga Nabi diculik dan dibunuh, perbendaharaan kas baitul mal Kufah disalah gunakan, caci maki terhadap keturunan Nabi dari Fatimah kembali dibangkitkan malah lebih parah lagi mereka memaksa orang untuk memutuskan hubungan dengan ahli Bait Nabi.

Tidak hanya sebatas itu, beberapa hukum agama yang diatur oleh Nabi Muhammad Saw pun dirombak oleh Muawiyah, misalnya Sholat hari raya mempergunakan azan, khotbah lebih didahulukan daripada sholat, laki-laki diperbolehkan memakai pakaian sutera dan sebagainya.

Mereka juga membuat pernyataan-pernyataan yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad Saw dan beberapa sahabat utama yang sebenarnya tidak pernah ada.

Hal ini membuat prihatin para pendukung Hasan bin Ali bin Abu Thalib, mereka sepakat untuk kembali menyatakan cucu Nabi Saw ini selaku seorang Imam atau pemimpin mereka.

Orang-orang ini diantaranya Hajar bin Adi, Adi bin Hatim, Musayyab bin Nujbah, Malik bin Dhamrah, Basyir al-Hamdan dan Sulaiman bin Sharat.

Akan tetapi selang tak lama, putera pertama dari Fatimah az-Azzahrah ini wafat karena diracun, lama masa pemerintahan Khalifah Hasan ini 6 bulan lebih 1 hari.

Kekejaman klan Bani Umayyah terhadap Bani Hasyim keturunan Nabi Muhammad Saw terus berlanjut sampai pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah bin Abu Sofyan yang melakukan pembantaian besar-besaran atas diri Husain sekeluarga dan para pengikutnya dipadang Karbala pada hari Asyura.

Kepala Husain yang mulia telah dipenggal, wanita dan anak-anak di-injak-injak, wanita hamil serta orang tua pun tidak luput dari pembunuhan kejam itu.

Seluruh keturunan Nabi Muhammad Saw melalui Ali bin Abu Thalib terus dicaci maki meskipun tubuh mereka telah bersimbah darah merah, semerah matahari senja yang meninggalkan cahaya ke-emasannya untuk berganti pada kegelapan.

Kekejaman Yazid dalam membunuh Husain, menyembelih anak-anak dan pembantu-pembantunya, begitu pula memberi aib kepada wanita-wanitanya, ditambah dalam tahun ke-2 memperkosa kota Madinah yang suci serta membunuh ribuan penduduknya, tidak kurang dari 700 orang dari Muhajirin dan Anshar sahabat-sahabat besar Nabi yang masih hidup.

Marilah sekarang kita berpikir secara objektif, apakah perbuatan ini dianggap baik oleh orang yang mengaku mencintai Nabinya dan senantiasa bersholawat kepada beliau dan keluarganya dalam setiap sholat ?

Masihkah kita berpikir jahat terhadap orang yang mencintai dan mengasihi ahli Bait sementara kita sendiri justru berusaha untuk membela orang-orang yang justru telah secara nyata melakukan pembasmian terhadap keluarga Nabi Muhammad Saw ?

Permusuhan Muawiyyah bin Abu Sofyan terhadap Bani Hasyim terus menurun kepada generasi sesudahnya seperti Yazid bin Muawiyah, Marwan, Abdul Malik dan Walid, barulah pada pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz keadaan berubah.

Sekalipun Umar bin Abdul Aziz berasal dari klan Bani Umayyah sebagaimana juga pendahulunya, namun beliau bukan orang yang zalim, seluruh penghinaan terhadap keluarga Nabi dilarangnya, sebaliknya beliau membersihkan nama dan sangat menghormati para ahli Bait.

Sebagai tambahan catatan, dendam lama antara Bani Umayyah terhadap Bani Hasyim pernah secara nyata dilakukan pada jaman Nabi Muhammad Saw masih hidup, yaitu manakala Hindun istri Abu Sofyan (orang tua dari Muawiyah) melakukan permusuhan terhadap Rasul dan bahkan ia juga yang membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib secara licik dalam peperangan Uhud lalu tanpa prikemanusiaan mencincang tubuh paman Nabi itu lalu mengunyah hatinya dimedan perang.

Namun pembalasan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad Saw ketika berhasil menguasai seluruh kota Mekkah pada hari Fath Mekkah ?

Seluruh kejahatan Abu Sofyan dan Hindun justru dimaafkan begitu saja oleh Nabi dan rumah Abu Sofyan dinyatakan sebagai tempat yang aman bagi semua orang sebagaimana juga Masjidil Haram dinyatakan bersih dan terjamin keselamatan orang-orang yang berada disana.

Sungguh bertolak belakang sekali perlakuan generasi Bani Hasyim dibanding perlakukan Bani Umayyah terhadap sisa-sisa Bani Hasyim dari keturunan Nabi.

Jika keagungan tujuan, kesempitan sarana dan hasil yang menakjubkan, adalah tiga kriteria kejeniusan manusia, siapa yang berani membandingkan manusia yang memiliki kebesaran didalam sejarah modern dengan Muhammad ?

Orang-orang paling terkenal menciptakan tentara, hukum dan kekaisaran semata.
Mereka mendirikan apa saja, tidak lebih dari kekuatan material yang acapkali hancur didepan mata mereka sendiri.

Nabi Muhammad Saw, Rasul Allah yang agung, penutup semua Nabi, tidak hanya menggerakkan bala tentara, rakyat dan dinasti, mengubah perundang-undangan, kekaisaran. Tetapi juga menggerakkan jutaan orang bahkan lebih dari itu, dia memindahkan altar-altar, agama-agama, ide-ide, keyakinan-keyakinan dan jiwa-jiwa.

Berdasarkan sebuah kitab, yang setiap ayatnya menjadi hukum, dia menciptakan kebangsaan beragama yang membaurkan bangsa-bangsa dari setiap jenis bahasa dan setiap ras.

Dalam diri Muhammad, dunia telah menyaksikan fenomena yang paling jarang diatas bumi ini, seorang yang miskin, berjuang tanpa fasilitas, tidak goyah oleh kerasnya ulah para pendosa.

Dia bukan seorang yang jahat, dia keturunan baik-baik, keluarganya merupakan keluarga yang terhormat dalam pandangan penduduk Mekkah kala itu. Namun dia meninggalkan semua kehormatan tersebut dan lebih memilih untuk berjuang, mengalami sakit dan derita, panasnya matahari dan dinginnya malam hari ditengah gurun pasir hanya untuk menghambakan dirinya demi Tuhannya.
Dia lebih baik dari apa yang semestinya terjadi pada seseorang seperti dia.

Mereka, para sahabatnya, orang-orang Arab, yang terlahir bergumul dengannya selama 23 tahun, begitu menghormatinya.

Padahal mereka itu adalah orang-orang liar, mudah meledak dan cepat terseret kedalam pertikaian yang sengit. Tanpa semua ketulusan hati, keberanian yang dahsyat, kebenaran nilai dan kedewasaan, tak ada orang yang dapat memerintah mereka.

Tetapi mereka mau memanggil Muhammad sebagai Nabi, sebagai pimpinan, sebagai seorang bapak dan sebagai manusia yang harus mereka hormati dan mereka patuhi.

Disana Muhammad berdiri bertatap muka dengan mereka, nyata tidak tersembunyi dalam suatu misteri, ia menjahit jubah panjangnya dan memperbaiki sepatunya sendiri. Bertempur, menasehati, memerintah ditengah-tengah mereka, mereka tentu menyaksikan seorang macam apakah Muhammad itu sebenarnya.

Orang dapat memanggil dirinya dengan panggilan apa saja, tidak ada kaisar dengan mahkotanya yang dipatuhi secara ikhlas seperti laki-laki ini, dalam jubah panjangnya yang dijahit sendiri.

Setelah kota Mekkah jatuh, lebih dari satu juta mil persegi tanah terletak dibawah telapak kakinya. Penguasa Jazirah Arabia ini tetap saja menjahit sendiri sepatunya dan pakaian dari bahan yang kasar, memerah susu kambing, meniup tungku menyalakan api dan mengunjungi keluarga-keluarga miskin. Seluruh kota Madinah dimana beliau tinggal, berkembang dengan amat pesat dimasa hidupnya. Dimana-mana ada emas dan perak dengan cukup, namun dihari-hari kemakmuran tersebut, berminggu-minggu berlalu tanpa api menyala ditungku raja Arabia ini.

Makanannya kurma dan air putih.
Keluarganya kelaparan beberapa malam berturut-turut karena mereka tidak mendapatkan sesuatu untuk dimakan dimalam hari. Beliau tidak tidur diatas tempat tidur yang empuk tetapi diatas tikar setelah hari-hari sibuknya yang panjang, menghabiskan sebagian besar malamnya dengan sembahyang, tak jarang hingga mencucurkan air mata sebelum sang Pencipta mengabulkan permohonan beliau akan kekuatan untuk menunaikan tugas-tugasnya sebagai seorang Rasul.

Demikianlah kiranya sedikit kalimah yang bisa saya berikan pada kesempatan kali ini, semoga ada hikmah yang bisa dipetik darinya.

"Sesungguhnya Allah bermaksud untuk menghilangkan dosa dari kamu wahai ahli Bait dan menyucikan kamu dengan sebenarnya."
(Qs. al-Ahzab 33:33)

appendix

APPENDIX
(INDEKS BIBLE)

APPENDIX


INDEKS AL-KITAB

Kitab agama ini adalah milik umat Kristiani, dikenal dengan sebutan Alkitab atau Bibel (Inggris : Bible, Jerman : Bijbel), terdiri dari dua bagian kitab, yaitu Kitab Perjanjian Lama (PL) dan Kitab Perjanjian Baru (PB). Di dalam Perjanjian Lama Tuhan pernah berfirman bahwa orang-orang Israel itu sangat durhaka dan hobi merubah-rubah kitab suci (baca : Kitab Mikha 3:1- 12 dan Ulangan 31:27). Akibatnya, kitab suci ini menjadi bercampur-baur antara kebenaran ilahi dan kesalahan-kesalahan manusiwai yang ditulis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Maka Alkitab tidak boleh dibaca dengan doktrin yang harus diterima apa adanya bahwa Alkitab itu pasti baik dan benar, karena Tuhan telah mengaruniakan akal budi kepada setiap manusia. Akal budi inilah yang mendatangkan karunia (Amsal 13:15). Tanpa akal budi mengakibatkan kebodohan dan kebinasaan (Amsal 10:21). Gunakanlah akal untuk menguji dan menyaring Alkitab antara ayat-ayat firman Tuhan dan ayat-ayat buatan manusia. Sesuai dengan perintah berikut :"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik" (I Tesalonika 5: 21).

AYAT-AYAT ILLAHI

Tuhan itu Esa (monotheisme), bukan Trinitas

1. Tauhid Nabi Musa (Ulangan 4: 35, Ulangan 6: 4, Ulangan 32: 39).

2. Tauhid Nabi Daud (II Samuel 7: 22, Mazmur 86: 8).

3. Tauhid Nabi Sulaiman (I Raja-raja 8: 23).

4. Tauhid Nabi Yesaya (Yesaya 43: 10-11, Yesaya 44: 6,Yesaya 45: 5-6, Yesaya 46: 9).

5. Tauhid Yesus (Markus 12: 29, Yohanes 5: 30, Yohanes 17: 3).

Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan

1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan (Yohanes 10: 29).

2. Tuhan lebih besar dari pada Yesus (Yohanes 14: 28).

3. Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan (Markus 16: 19, Roma 8: 4).

4. Yesus berdiri di sebelah kanan Tuhan (Kisah Para Rasu17:

5. Allah tahu kapan datangnya kiamat, sedang Yesus tidak tahu (Matius 24: 36).

6. Yesus bersyukur kepada Tuhan (Matius 11: 25, Lukas 10:21).

7. Yesus berteriak memanggil Tuhan (Matius 27: 46, Markus 15: 34).

8. Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan (Lukas 23: 44-46, Yohanes 19: 30).

9. Yesus disetir oleh Tuhan (Yohanes 5: 30).

Yesus adalah utusan Tuhan (Rasul Allah)

Dalil: Markus 9: 37, Yohanes 5: 24, 30, 7: 29, 33, 8: 16,18, 26, 9: 4, 10: 36, 11: 42, 13: 20, 16: 5, 17: 3, 8, 23, 25.

Tidak ada dosa waris dan Penebusan dosa

Para nabi Allah tidak ada yang mengajarkan Dosa Waris dan Penebusan Dosa. Risalah Allah yang dibawa oleh semua nabi-Nya itu pada hakekatnya sama saja, yaitu Tauhid dan amal shalih. Semua nabi menekankan adanya tanggung jawab individu atas segala perbuatan setiap manusia (Yehezkiel 18: 20, Ulangan 24: 16, Matius 16: 27, Yeremia 31: 29-30, II Tawarikh 25: 4).

Nubuat akan datangnya seorang nabi akhir setelah Yesus

Dalam Alkitab masih dapat ditemukan nubuat-nubuat para nabi yang memberikan sinyalemen akan datangnya seorang nabi terakhir yang menutup keberadaan para nabi sebelumnya. Keberadaan nabi terakhir yang pamungkas ini sangat penting artinya untuk kesempurnaan ajaran Tuhan kepada manusia di muka bumi.

Namun, nubuat itu disampaikan dalam bentuk sandi-sandi bahasa yang dapat dipahami dengan penafsiran yang membutuhkan pemikiran akal yang tinggi.

Ayat-ayat yang dimaksud adalah :

1. Ulangan 18: 18-20, tentang nabi diluar bani Israel dengan ciri-ciri: nabi seperti musa, tidak mati terbunuh dan semua perkatannya terjadi.

2. Habakuk 3: 3 jo. Ulangan 33; 1-3, tentang nabi yang berhasil menegakkan syariat agama di tanah Arab.

3. Yesaya 29: 12, nabi yang tidak bisa membaca.

4. Yesaya 41: 1-4, nabi yang bisa perang, punya keturunan dan sudah lama ditunggu-tunggu oleh bangsa yang tertindas sebagai pembebas dan penyelamat dari penindasan kaum yang zalim.

5. Yesaya 42: 1-4, nabi yang menegakkan hukum kepada bangsa-bangsa lain dan tidak pernah berteriak dengan suara nyaring.

6. Yeremia 28: 9, tentang nabi yang membawa damai.

7. Kejadian 49: 1, 10 dan Matius 21: 42-43, nabi tersebut keturunan nabi Ismail.

8. Yohanes 1: 19-25, datangnya setelah zaman Yahya dan Yesus.

9. Yohanes 16: 7-15, nabi yang mendapat julukan "Penolong yang lain" dengan ciri-ciri: manusia biasa, memiliki gelar `penghibur' dan `al-amin/orang benar jujur terpercaya', tidak berkata-kata dari dirinya sendiri dan memuliakan nabi Isa dengan alaihisalam.

10. Dan lain-lain.

AYAT-AYAT BUATAN MANUSIA

Ayat-ayat Porno (cabul)

1. Yehezkiel 23: 1-21, ayat-ayat jorok tentang seksual. Diceritakan di dalamnya penyimpangan seksual yang sangat berbahay bagi perkembangan psikologis bila dibaca oleh anak-anak di bawah umur. Ada kalimat-kalimat yang sangat cabul dengan menyebut buah dada, buah zakar, menjamah-jamah, memegang-megang, birahi, dan lain­lain.

2. Yehezkiel 16: 22-38, ayat porno yang bugil-bugil. "....Waktu engkau telanjang bugil sambil menendang­nendang dengan kakimu....(ay. 22). "..... dan menjual kecatikanmu menjadi kekejian dengan meregangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah" (ay. 25. "Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu....."(ay. 26). "engkau bersundal juga dengan orang Asyur, oleh karena engkau belum merasa puas ya, engkau bersundal dengan mereka, tetapi masih belum puas" (ay. 28) . "Betapa besar hawa nafsumu itu, demikianlah firman Tuhan ALLAH" (ay. 30). "....engkau yang memberi hadiah umpan kepada semua yang mecintai engkau sebagai bujukan, supaya mereka dari sekitarmu datang kepadamu untuk bersundal" (ay. 33). "..... Aku akan menyingkap auratmu di hadapan mereka, sehingga mereka melihat seluruh kemaluanmu: (ay. 37).

3. Ulangan 23: 1-2, Tuhan menyebut "Buah Pelir".

4. Hosa 3: 1, nabi Hosea disuruh Tuhan untuk mencintai perempuan yang suka bersundal (pelacur) dan berzinah. Jika benar bahwa Tuhan pernah menyuruh nabi-Nya untuk mencintai pelacur, semua laki-laki akan rebutan menjadi nabi. Dan, semua wanita akan rebutan untuk menjadi pelacur, supaya dicintai oleh nabi Allah.

5. Kidung agung 4: 1-7, puisi rayuan yang memuji kecantikan dengan menyebut buah dada dan susu.

6. Kejadian 38: 8-9, kisah asal-usul onani (masturbasi) oleh leluhur Yesus.

7. Kidung Agung 7: 6-13. Puisi Kenikmatan Cinta yang memuji kecantikan dan cinta yang memakai kata-kata seksual, yakni keindahan buah dada dan keinginan untuk memegang-megang buah dada. "Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dada gugusannya. Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan­gugusannya. Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur.

Pelecehan Alkitab (Bibel) kepada Tuhan

1. Tuhan menyesal dan pilu hati? (Kejadian 6: 5-6, Keluaran 32: 14).

2. Tuhan mengah-mengah, megap-megap, dan mengerang seperti perempuan yang melahirkan? (Yesaya 42: 13).

3. Roh Tuhan melayang-layang (terapung-apung) di atas permukaan air? (Kejadian 1: 1-2).

4. Tuhan jorok, menyuruh makan tahi? (Yehezkiel4: 12-15).

5. Tuhan kelihatan alas kaki-Nya? (Kleuaran 24: 10).

6. Tuhan merasa jenuh/jemu/bosan? (Yeremia 15: 6).

7. Tuhan petak umpet dengan Adam? ( Kejadian 3: 8-10).

8. Tuhan besanan dengan manusia? (Kejadian 6: 2).

9. Tuhan kalah dalam duel melawan Yakub? (Kejadian 32: 28).

10. Tuhan bersiul memanggil manusia? (Zakharia 10: 8).

11. Tuhan bersuit? (Yesaya 7: 18, Yesaya 5: 26).

12. Tuhan menengking? (Yeremia 25: 30).

13. Tuhan lelah kepayahan dan kecapaian? (Keluaran 31: 17).

14. Tuhan menyuruh mencintai pelacur? (Hosea 3: 1).

15. Tuhan kelihatan punggungnya-Nya? (Keluaran 33: 23).

Pelecahan Alkitab (Bibel) kepada Para Nabi Allah

1. Nabi Nuh mabuk-mabukan sampai teler dan telanjang bugil (Kejadian 9: 18-27).

2. Nabi Luth menghamili kedua putri kandungnya sendiri dalam dua malam secara bergiliran (Kejadian 19: 30-38). Heboh... ! ! ! Skandal seks ayah dan anak kandung oleh nabi??

3. Nabi Daud melakukan slandal seks dengan Batsyeba, istri anak buahnya sendiri. Setelah Batsyeba mengandung suaminya dibunuh oleh Daud, kemudian Batsyeba dinikahi Daud diboyong ke istana (II Samuel 11: 2-27).

4. Ketika sudah tua, Nabi Daud tidur dengan perawan yang masih muda (I Raja-raja 1: 1-3).

5. Nabi Yakub bekerja sama dengan ibu kandungnya untuk membohongi dan menipu ayah kandungnya, supaya Israel diberkati (Kejadian 27: 1-46).

6. Yehuda (putra Nabi Yakub) menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38: 13-19). Skandal seksa ayah dan menantu dalam kitab suci !?

7. Absalom (putra Nabi Daud) memperkosa gundik ayahnya sendiri (II Samuel 16: 21-23). Perselingkuhan anak dengan ibu (gundik ayah) dalam Kitab Suci?!

8. Amnon (putra Daud) memperkosa saudara perempuannya (II Samuel 13: 7-14). Incest antara anak nabi dengan saudaranya sendiri ?!?

9. Ruben (putra tertua Nabi Yakub) melakukan hubungan seks dengan Bilha, gundik ayahnya (Kejadian 35:22). Gundik ayah diperkosa anaknya sendiri ?!?

10. Nabi Sulaiman (Salomo) tidak taat kepada Tuhan karena lebih mencintai 700 istri dan menyimpan 300 gundik (I Raja-raja 11:3).Mustahil ada nabi yang rakus wanita.....

11. Nabi Harun membuat dan menyembah patung emas (Keluaran 32: 2-4).

12. Nabi Isa (Yesus) orang bodoh, idiot, dan emosional. Pada waktu bukan musim buah ara, Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah (Markus 11: 12-14; bandingkan: Yohanes 2: 4 dan Yohanes 7: 8-10).

Catatan : Nama-nama pezinah tersebut ada dalam silsilah Yesus (Matius 1: 1-17 dan Lukas 3: 23-38).

Ayat-ayat yang tidak masuk akal (irasional)

1. Anak lebih tua 2 tahun daripada ayahnya.
II Tawarikh 21: 5, 20, Yoram berusia 32 tahun pada waktu jadi raja dan memerintah Yerusalem selama 8 tahun lalu meninggal (pada usia 40 tahun). II Tawarikh 22: 1-2, Setelah Yoram meninggal, dia digantikan Aharia, anaknya pada usia 42 tahun. Jadi, Ahazia lebih tua 2 tahun daripada ayahnya.

2. Usia 11 tahun sudah tidak punya anak.
Jadi, dalam usia 11 tahun Ahaz sudah punya anak ??!! Ahas berumur 20 tahun ketika naik dan memerintah kerajaan selama 16 tahun
(II Raja-raja 16: 2). Sepeninggal Ahas, tahta kerajaan diganti oleh Hizkia, anaknya (II Raja­raja 16: 20). Hizkia berusia 25 tahun waktu naik tahta menjadi raja (II Raja-raja 18: 2).

3. Tuhan salah hitung.
Kejadian 46: 8-15, disebutkan daftar nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir berjumlah 34 nama. Padahal pada ayat 15 disebutkan. Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah 33 jiwa". Pakai Tuhan tidak pandai berhitung ??

Ayat-ayat yang mustahil dipraktekan

1. Hukum Sabat.
Hari Sabat (Sabtu) adalah hari Tuhan yang harus dikuduskan. Pada hari itu setiap orang dilarang bekerja, dilarang memasang api di rumah (lampu, kompor, dan lain-lain) karena Sabat adalah hari perhentian penuh. Orang yang bekerja pada hari Sabtu harus dihukunm mati
(Keluaran 20: 8-11, 31: 15, 35: 2-3). Ayat ini mustahil dipraktekan di jaman modern. Siapa yang sanggup mengamalkan ? Siapa yang mau dibunuh apabila melanggar hukum Sabat ?

2. Bunuh orang kafir dan musyrik !! (Ulangan 13: 6-9).
Ayat ini memerintahkan kewajiban membunuh orang yang mengajak menyembah tuhan selain Allah. Ayat ini tidak bisa diterapkan. Buktinya umat Yahudi dan Kristen tidak pernah membunuh umat Hindu, Budha, Kong Hu Chu, dan lain-lain.

3. Dilarang memakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan (Imamat 19: 19).
Bila ayat ini diamalkan, maka manusia akan kembali kepada jaman primitif, ketinggalan jaman, ketinggalan gaya dan tidak modernis.

4. Cungkil mata yang menyesatkan orang untuk berbuat dosa (Matius 5: 29).
Secara Letterlijk maupun Figuurlijk, ayat ini mustahil dipakai. Bila diterapkan, maka banyak orang Kristen menjadi buta.

5. Potong kaki dan tangan orang yang menyesatkan ke arah dosa (Matiusl8:8-9).
Secara Letterlijk maupun Figuurlijk, ayat ini mustahi dipakai. Bila diterapkan, maka banyak orang kristen menjadi pincang dan buntung.

6. Dilarang melawan penjahat (Matius 5: 39-44).
Ayat ini mustahil dipraktekkan di masyarakat manapun. Bila ajaran ini diterapkan, maka menghancurkan tatanan sosial dan keamanan masyarakat. Apa jadinya di masyarakat apabila suatu kejahatan tidak dilawan ? Tidak melawan kejahatan berarti mendukung kejahatan. Bila kejahatan tidak dilawan, berarti mendukung kejahatan. Bila kejahatan tidak dilawan, maka kriminalitas akan meningkat dan subur berkembang.

7. Kasihilah musuhmu (Lukas 6: 27-29).
Ajaran ini sangat menguntungkan penjajah.

8. Dilarang membawa perbekalan, dilarang membawa dua helai baju dan dilarang membawa kasur dalam perjalanan (Matius 10: 9-10).
Kenyataannya, umat Kristen sendiri tak ada yang bisa mengamalkan ayat ini.

Ayat-ayat takhayul (mistis)

Simson (Inggris: Samson) adalah utusan Tuhan yang sakti mandraguna selama rambutnya tidak dicukur. (Hakim-hakim 16: 1-22).

Diceritakan dalam kitab Hakim-hakim 16: 1-22 bahwa Samson adalah utusan Tuhan yang sakti mandraguna. Dia bisa mencabut kedua daun pintu gerbang kota beserta kedua tiang dan semua palangnya, lalu semuanya diletakkan di atas kedua bahunya dan dipindahkan ke puncak gunung (ay 3). Tapi sayangnya dia jatuh cinta kepada seorang pelacur (wanita sundal) yang bernama Delila. Mala Delila disewa oleh raja Filistin dengan bayaran 1100 uang perak untuk mencari rahasia Samson (ay. 5).

Di atas pangkuan pelacur Delila, akhirnya Samson tergoda rayuan dan bujukan sehingga membuka rahasia kesaktiannya. Bahwa selama rambut kepalanya tidak dicukur, maka seluruh kekuatannya akan musnah dan dia menjadi orang lemah (ay. 17). Maka setelah nabi Samson tertidur di atas pangkuan pelacur Delila, rambutny dicukur. Lalu musnahlah seluruh kesaktiaan dan kekuatan Samson. (ay. 19). Kemudian kedua mata Samson dicungkil sehingga jadilah Samson buta mata akibat rahsia kesaktiannya dicukur (ay. 21).

Cerita ini adalah cerita takhayul (mistik) yang biasanya berkembang di masyarakat primitif.

Ayat-ayat Diskrimatif

Perbuatan riba (rente) dilarang dilakukan kepada Israel, tapi boleh dilakukan kepada non Israel (Ulangan 23: 19-20). Ayat ini jelas buatan orang Yahudi, sebab tidak mungkin Tuhan berlaku diskriminatif dengan melarang mengambil bunga uang kepada bangsa Yahudi, sementara mengambil bunga kepada orang selain Yahudi diperbolehkan. Dan sangat bertentangan dengan kitab Keluaran 22: 25: `Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang umat-Ku, orang miskin dinataramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga kepadanya".

Ayat-ayat Ramalan Bibel yang meleset tak terpenuhi

1. Ramalan Paulus tentang kedatangan Yesus (I Tesalonika 4: 16-17). Dalam ayat ini Paulus meramalkan bahwa setelah kebangkitan Yesus dari kubur, dia dan seluruh pengikutnya yang masih hidup itu akan diangkat bersama-sama dengan Yesus dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Ramalan ini tidak terpenuhi bukan Yesus yang menjemput Paulus, tapi pedang kaisar Nero yang memenggal leher Paulus di Roma tahun 64 M. Ramalan Paulus ini tidak akan terjadi, meski dia diberi waktu 2000 tahun lagi untuk menunggu kegenapan nubuatnya.

2. Ramalan kedatangan Yesus (Matius 10:23, 16:28, Markus 9:1 dan Lukas 9:27). Yesus menubuatkan bahwa dia dan kerajaan Allah akan datang sebelum para muridnya selesai mengunjungi kota­ kota Israel. Ramalan ini meleset jauh, sebab sampai saat ini Yesus belum juga turun datang kembali ke dunia. Padahal para murid Yesus sudah mati semua 2000 tahun yang lalu.

3. Hak keturunan Abraham (Kejadian 21: 12). Dalam ayat ini Tuhan menubuatkan bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah berasal dari Ishak. Nubuat ini meleset jauh besar, Sebab dalam I Tawarikh 1: 28-30 Ismail juga disebut sebagai anak keturunan Abraham.

4. Ramalan Tuhan Meleset (Yeremia 34: 4-5). Dalam ayat Tuhan berfirman bahwa Zedekia, raja Yehuda tidak akan mati oleh pedang, melaikan akan mati dengan damai. Nubuat ini meleset jauh, dalam kitab Yeremia 52: 10­11 diceritakan bahwa pada dalam akhir hayatnya Zedekia tewas ditangan raja Babel. Sebelum meninggal, mata Zedekia dibutakan, lalu dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian ditaruh dalam rumah hukuman sampai meninggal.

5. Nubuat Tuhan tidak terjadi (Yeremia 36: 30). Dalam kitab Yeremia 36: 30 Tuhan berfirman bahwa keturunan Yoyakim tidak ada yang naik tahta kerajaan Daud. Nubuat ini ternyata meleset. Diceritakan dalam kitab II Raja­raja 24: 6 bahwa sepeninggal Yoyakim, yang naik tahta menggantikannya adalah Yoyakin, anaknya.

AYAT-AYAT KONTRADIKSI

Kontradiksi Perjanjian Lama

1. Siapakah anak Daud yang kedua ?
a.Kileab
(II Samuel3: 2-3).
b.Daniel
(I Tawarikh 3: 1)

2. Di Yerusalem, Daud mengambil beberapa gundik atau tidak ?
a. Ya! Daud mengambil beberapa gundik dan istrei
(II Samuel 5: 13-16).
b. Tidak ! Daud hanya mengambil beberapa isteri saja
(I Tawarikh 14: 3-7).

3. Berapa anak-anak Daud dari gundik di Yerusalem ?
a. 11 orang
(Samuel 5: 13-16).
b.13 orang
(Itawarikh 14 3-7).

4. Di Kota mana Daud mengambil tembaga ?
a. Betah dan Berotai
(II Samuel 8: 8).
b.Tibhat dan dari Kun
(I Tawarikh 18: 8)

5. Siapa anak Tou yang diutus untuk mengucapkan selamat kepada Daud ?
a. Yoram
(II Samuel8: 10).
b. Hadoram
(I Tawarikh 18: 9-10)

6. Dari orang bangsa saja Daud mengambil perak dan emas untuk Tuhan ?
a. Aram
(II Samuel8: 11-12).
b. Edom
(I Tawarikh 18: 14-16).

7. Siapakah panitera (sekretaris) Daud ?
a. Seraya
(II Samuel8: 15-17).
b. Sausa
(I Tawarikh 18: 14-16).

8. Berapakah tentara berkuda tawanan Daud ?
a. 1.700 orang
(II Samuel8: 4).
b. 7.000 orang
(I Tawarikh 18: 4).

9. Berapa ekor kuda kereta yang dinuh Daud ?
a. 700 ekor
(II Samuel 10: 18).
b. 7.000 ekor
(I Tawarikh 19: 18).

10. Yang dibunuh Daud, pasukan berkuda atau pasukan jalan kaki ?
a. 40.000 pasukan berkuda
(II Samuel 10: 8).
b. 40.000 pasukan berjalan kaki
(I Tawarikh 19: 18).

11. Siapakah panglima musuh yang tewas di tangan Daud ?
a. Sobakh
(II Samuel 10: 18).
b. Sofakh
(I Tawarikh 19: 18).

12. Daud memerangi Israel atas hasutan Tuhan atau atas bujukan iblis ?
a. Tuhan murka lalu menghasut Daud
(II Samue124:1).
b. Setan bangkit lalu membujuk Daud
(I Tawarikh 21:1)

13. Siapakah kepala Triwira pengiring Yahudi ?
a. Isyabaal, orang Hakhmoni
(II Samue123: 8).
b. Yasobam bin Hakhmoni
(I Tawarikh 11: 11).

14. Kepala Triwira Daud membunuh berapa orang ?
a. 800 orang
(II Samuel 23: 8).
b. 300 orang
(I Tawarikh 11: 11).

15. Berapakah angkatan perag Daud dari orang Israel ?
a. 800 orang
(II Samuel 24: 9).
b. 1.100.000 orang
(I Tawarikh 21: 5).

16. Berapakah angkatan perang Daud dari orang Yehuda ?
a. 500.000 orang
(II Samue124: 9).
b. 470.000 orang
(I Tawarikh 21: 5).

17. Berapakah kandang kuda milik Salomo (Sulaiman ) ?
a. 40.000 kandang
(I Raja-raja 4: 26).
b. 4.000 kandang
(II Tawarikh 2: 2).

18. Berapa mandor pengawas kerajaan Salomo (Sulaiaman)?
a. 3.300 mandor
(I Raja-raja 5: 16).
b. 3.600 mandor
(II Tawarikh 2: 2).

19. Berapa bat air di Bait Suci buatan Salomo ?
a. 2.000 bat air
(I Raja-raja 7: 26).
b. 3.000 bat air (II Tawarikh 4: 5).

20. Berapakah jumlah keturunan Yakub seluruhnya ?
a. 66 jiwa
(Kejadian 46: 26).
b. jiwa
(Keluaran 1: 5).

21. Yang diharamkan, kelinci ataukah kelinci hutan ?
a. Kelinci
(Imamat 11: 6).
b. Kelinci hutan
(Ulangan 14: 6).

22. Yang haramkan, babi ataukah babi hutan ?
a. Babi hutan
(Ulangan 14: 8, Imamat 11: 7).
b. Babi
(Yesaya 66: 17).

23. Berapa lama Yoyakhim menjadi raja di Yerusalem ?
a. 3 bulan
(II Raja-raja 24: 8).
b. 3 bulan 10 hari
(II Tawarikh 36: 9).

24. Berapa lama Yesua dan Yoab yang pulang kembali ke Yerusalem dan Yehuda dari pembuangan Nebukadnezar ?
a. 2.812 orang
(Ezra 2: 6).
b. 2.818 orang
(Nehemia 7: 11).

25. Berapa anak-anak Benyamin ?
a. 10 orang (
Kejadian 46: 21).
b. 5 orang
(Bilangan 26: 38-39).
c. 3 orang
(I Tawarikh 7: 6).

d. 5 orang (I Tawarikh 8: 1-5).


Komentar : Silsilah anak Benyamin itu, semuanya tidak sama baik nama maupun jumlahnya.

26. Berapa cucu Benyamin (anak-anak Bela) ?
a. 5 orang
(I Tawarikh 7: 7).
b. 9 orang
(I Tawarikh 8: 3-5).
c. 2 orang
(Bilangan 26: 40). Buka dan bacalah ayat yang dimaksud. Terlihat jelas bahwa semua nama dan jumlah cucu Benyamin tidak ada yang sama.

27. Tuhan salah dalam batasan usia ?
a. Tuhan membatasi umur manusia hanya 120 tahun saja "Berfirman Tuhan : "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja" (Kejadian 6: 3). "Maka berkatalah TUHAN, `Aku tidak memperkenankan manusia hidup selama-lamanya; mereka mahluk fana, yang harus mati. Mulai sekarang umur mereka tidak akan melebihi 120 tahun" (Kejadian 6: 3, Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).
b. Batasan usia dari Tuhan itu salah besar, karena banyak orang yang usianya melebihi 120 tahun. Adam hidup selama 930 tahun
(Kej. 5: 3-5), Set hidup selama 912 tahun (Kej. 5: 6-8), Enos hidup selama 905 tahun (Kej. 5: 9-11), Keenam hidup selama 910 tahun (Kej. 5: 12-14), Mahalaleel hidup selama 895 tahun (Kej. 5: 15-17), Yared hidup selama 962 tahun (Kej. 5: 18-20), Henokh hidup selama 365 tahun (Kej. 5: 21-23), Metusalah hidup selama 969 tahun (Kej. 5: 25-27), Lamekh hidup selama 777 tahun (Kej. 5: 28-32), Nuh hidup selama 950 tahun (Kej. 9: 29), Sem hidup selama 600 tahun (Kej. 11: 10-11), Arpakhsad hidup selama 438 tahun (Kej.l l: 12-13), Selah hidup selama 433 tahun (Kej. 11: 14-15), Eber hidup selama 464 tahun (Kej. 11: 16-17). Peleg hidup selama 239 tahun (Kej. 11: 18-19), Rehu hidup selama 239 tahun (Kej.
11: 22-21)
, Serug hidup selama 230 tahun (Kej. 11: 24-25), Sara hidup selama 127 tahun (Kej. 23: 1-2), Ismael hidup selama 137 tahun (Kej. 25:17), Nahor hidup selama 148 tahun (Kej. 11: 24-25), Yakub hidup selama 147 tahun (Kej. 47: 28), Lewi hidup selama 137 tahun (Kej. 6: 15), Kehat hidup selama 133 tahun (Kej. 6: 19), Harun hidup selama 123 tahun (Bil 33: 39), Ayub hidup selama 140 tahun (Ayub. 42: 16-17).

28. Tuhan menyesal atau tidak ?
a. Tuhan tidak punya sifat menyesal
( I Samuel 15: 29, Bilangan 23: 19) .
b. Tuhan menyesal dan pilu hati karena telah menciptakan manusia yang akhirnya cenderung berbuat jahat di muka bumi
(Kejadian 6: 5-6). Tuhan menyesal karena telah Saul sebagai raja di Israel (I Samuel 15: 10-11, 35). Tuhan menyesal setelah mengacungkan tangan ke Yerusalem (II Samue124: 16). Tuhan menyesal karena telah merancang malapetaka (Yeremia, 26: 3, Yeremia 42: 10, Keluaran 32: 14).

29. Tuhan bisa dilihat atau tidak ?
a. Tuhan tidak bisa dilihat dan didengar
(Yohanes 5: 37, I Timotius 1: 17, I Timotius 6: 16, Keluaran 33: 20, I Yohanes 4: 12).
b. Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala
(Keluaran 33: 11), Kejadian 18: 1, Yohanes 5: 37), Keluaran 33: 20; I Timotius 6: 16, I Timotius 1: 17, I Yohanes 4: 12, Kejadian 26: 24).
c. Tuhan kelihatan kaki-Nya
(Keluaran 24: 9-10).
d. Tuhan kelihatan sedang duduk
(Yesaya 6: 1).
e.
Tuhan bisa dilihat dari jauh (Yeremia 31: 3).

Sebenarnya masih ada ratusan lagi daftar kontradiksi dalam Perjanjian Lama. Tapi karena keterbatasan ruang muat, maka dalam indeks ini dicukupkan sampai disini daftar ayat kontradiksi dalam Perjanjian Lama. Untuk selengkapnya baca buku "Fakta Dan Data Kepalsuan Alkitab (Bibel)" yang akan segera terbit.

Kontradiksi Perjanjian Baru

Silsilah Yesus dalam Alkitab bisa dilihat di dua kitab Injil yaitu Injil Matius 1: 1-17 dan Injil Lukas 3: 23-38. sementara Injil Markus dan Injil Yohanes diam seribu bahasa tak tahu­menahu tentang silsilah Yesus.

1. Siapakah leluhur Yesus dari Adam sampai dengan Abraham?
a.
Lukas menuliskan 21 nama dalam silsilah dari Adam sampai dengan Abraham.
b.
Matius tidak menuliskan satu nama pun dalam sislsilah dari Adam sampai dengan Abraham. Apakah Tuhan tidak memberikan inspirasi Yesus kepada Matius ? Apakah Tuhan pilih kasih terhadap Lukas ? Padahal Lukas termasuk dalam daftar murid Yesus di Injil Matius 10: 2-4.

2. Berapa nama silsilah dari Abraham sampai dengan Daud ?
a. Lukas mencatat 15 nama dari Daud sampai dengan Yesus.
b. Matius hanya mencatat 14 nama dari Daud sampai dengan Yesus.

3. Dalam silsilah dari Abraham sampai dengan Daud, siapakah anak Hezron?
a. Anak Hezron adalah Arni (Lukas 3: 33).
b. Anak Hezron adalah Ram (Matius l: 3).

4. Berapa nama silsilah Daud sampai dengan Yesus ?
a. Lukas mencatat 43 nama dari Daud sampai dengan Yesus.
b. Matius hanya mencatat 28 nama dari Daud sampai dengan Yesus.

5. Siapakah kakek Yesus ?
a. Yakub (Matius l: 6).
b. Eli (Lukas 3: 31).

6. Siapakah anak daud yang menurunkan Yesus ?
a. Salomo (Matius 1: 6).
b. Natan (Lukas 3: 31).

7. Yesus memasuki Yerusalem naik apa ?
a. Seekor keledai (Markus 11: 7; Lukas 19: 35).
b. Seekor keledai betina dan seekor keledai (Matius 21:7).

8. Ketika Yesus bertemu Yairus, apakah anak perempuan Yairus sudah mati?
a. Ya! Sudah mati! (Matius 9: 18).
b. Belum mati! Masih sakit dan hampir! (Markus 5: 23).

9. Bolehkah membawa tongkat dan kasut dalam perjalanan ?
a. Ya, boleh ! (Markus 6: 7-9).
b. Tidak, tidak boleh!! (Matius 10: 9-10, Lukas 9: 1-3).

10. Kesaksian Yesus tentang dirinya, benar atau salah ?
a. Tidak benar (Yohanes 5: 31).
b. Benar (Yohanes 8: 14).

11. Berapa jumlah orang buta yang bertemu Yesus di Yerikho?
a. Dua orang buta (Matius 20: 29-30).
b. Hanya satu orang buta saja (Markus 10: 46).

12. Dimana Yesus menemui orang kerasukan setan ?
a. Di Gedara (Matius 8: 28).
b. Di Gerasa (Markus 5: 1-2).

13. Berapa jumlah orang kerasukan setan yang ditemui Yesus ?
a. Ada 2 orang (Matius 8: 28).
b. Hanya 1 orang saja (Markus 5: 1-2).

14. Apa yang diucapkan Yudas di hadapan Yesus ?
a. Salam Rabi (Matius 26: 49).
b. Rabi (Markus 14: 45).
c. Yudas tidak mengucapkan apa-apa/diam (Lukas 22: 47) .

15. Ketika Yesus berjalan di atas air, bagaimana respon para muridnya ?
a. Mereka menyembah Yesus (Matius 14: 33).
b. Mereka tercengang dan bingung (Markus 6: 51-52).

16. Jam berapa Yesus disalibkan ?
a. Jam sembilan (Markus 15: 25).
b. Jam 12 Yesus belum disalibkan (Yohanes 19: 14).

17. Yesus membawa damai dan keselematan atau onar ?
a. Yesus menyelamatkan dunia (Matius 5: 9, Yohanes 3: 17, Yohanes 10: 34-36).
b. Yesus membawa onar, pedang dan kekacauan keluarga (Matius 10: 34-36).

18. Apa hukumnya bersunat ?
a. Sunat itu wajib (Kejadian 17: 10-14, 17: 14, Kejadian 21: 4). Yesus tidak membatalkan sunat (Matius 5: 17-20, Lukas 2: 21). Yesus juga disunat
(lukas 2: 21). Dan orang yang tidak disunat, tidak dapat diselamatkan (Kisah Para Rasu115: 1-2).
b. Kata Paulus, sunat tidak wajib, tidak berguna dan tidak penting (Galatia 5: 6, I Korintus 7: 18-19).

19. Bolehkah makan babi ?
a. Babi haram dimakan (Ulangan 14: 8, Imamat 11: 7, Yesaya 66: 17).
b. Kata Paulus, semua daging binatang halal dimakan, tidak ada yang haram (I Korintus 6: 12, I Korintus 10: 25, Kolose 2: 16, I Timotius 4-5, Roma 14: 17).

20. Selain Yesus, adakah yang naik ke sorga ?
a. Tidak ada! Hanya Yesus saja yang pernah naik ke sorga (Yohanes 3: 13).
b. Henokh dan Elia telah naik ke sorga (Kejadian 5: 24, II Raja-raja 2: 11).

AYAT-AYAT TUHAN YANG RAGU-RAGU

Tuhan ragu-ragu dalam ispirasi wahyu-Nya, sehingga memakai kata dugaan "kira-kira".

Kira-kira jam 3 malam (Matius 14: 25, Markus 6: 48), kira-kira jam 3 (Matius ?7: 46), Kira-kira jam 3 petang (Kisah Para Rasul 10: 3), Kira-kira jam 4 (Yohanes 1: 39), Kira-kira jam 5 petang (Matius 20: 6), Kira-kira jam 5 (Matius 20: 9), Kira­kira jam 9 (Kisah Para Rasu123: 23), Kira-kira jam 9 pagi (Matius 20: 3), Kira-kira jam 12 (Lukas 23: 44, Yohanes 19: 14), Kira­kira pukul 12 (Matius 20: 5, Yohanes 4: 6, Kisah Para Rasul 10: 9), Kira-kira 2 jam (Kisah Para Rasul 19: 34), Kira-kira 3 jam (Kisah Para Rasul 5: 7).

Kira-kira 12 orang (Kisah Para Rasul 19: 7), Kira-kira 20 orang (I Samuel 14: 14), I Samuel 25 : 13, I Raja-raja 22: 6, Kisah Para Rasul 5: 36), kira-kira 600 orang (I Samuel 14: 2, I Samue123: 13).

Kira-kira 1000 orang (Yudas 9: 49), kira-kira dua atau tiga ribu orang (Yosua 7: 3), kira-kira 3000 orang (Yosua 7: 4, Yudas 16: 27), kira-kira 3000 jiwa (Kisah Para Rasu12: 41), kira-kira 4000 orang (I Samuel4: 2, Markus 8: 9), kira-kira 5000 orang (Yosua 8: 12), kira-kira 5000 laki-laki (Matius 14: 21, Lukas 9: 14, Yohanes 6: 10, Kisah Para Rasu14: 4).

Kira-kira 10.000 orang (Yudas 3; 29), kira-kira lima belas ribu orang (Yudas 8: 10), kira-kira 40.000 orang (Yosua 4: 13).

Kira-kira 8 hari (Lukas 9: 28), kira-kira 10 hari (I Samuel 25: 38), Kira-kira 3 bulan (Kejadian 38: 24, Lukas 1: 56), kira­kira 12 tahun (Lukas 8: 42), kira-kira 30 tahun (Lukas 3: 23), kira-kira 100 tahun (Roma 4: 19), kira-kira 450 tahun (Kisah Para Rasul 13: 20).

Kira-kira 50 kati (Yohanes 19: 39), kira-kira 200 hasta (Yohanes 21: 8), kira-kira 2000 ekor babi (Markus 5: 13), kira­kira 2 mil (Yohanes 11: 18).

KESAKSIAN PARA TEOLOG KRISTEN

1. Dr. G.C Van Niftrik dan Dr. B.J Bolland :

"Kita tidak usah malu-malu, bahwa terdapat berbagai kekhilafan di dalam Alkitab; kekhilafan-kekhilafan tentang angka-angka perhitungan; tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu pada caranya, isi Alkitab telah disampiakan kepada kita, sehingga kita akan dapat berkata: "Dalam naskah aslinya tentu tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan itu barulah kemudian terjadi di dalam turunan naskah itu. Isi Alkitab juga dalam bentuknya yang asli, telah datang kepada kita dengan perantaraan manusia" (Dogmatika Masa Kini, BPK Jakarta, 1967, hal 298).

2. Dr. Mr D.C Mulder:

"Jadi benarlah Daud itu pengarang Mazmur yang 73 jumlahnya ? Hal itu belum tentu. Sudah beberapa kali kita menjumpai gejala bahasa orang Israel suka menggolongkan karangan-karangan di bawah nama orang yang termasyhur ....... Oleh karena itu tentu tidak mustahil pengumpulan­pengumpulan mazmur-mazmur itu (atau orang-orang yang hidup lebih kemudian) memakai nama Daud, karena raja itu termasyhur sebagai pengarang mazmur-mazmur. Dengan kata lain perkataan, pemakaian nama Daud, Musa, Salomo itu merupakan tradisi kuno, yang patut diperhatikan, tetapi tradisi itu tidak mengikat" (Pembimbing ke Dalam Perjanjian Lama, BPK Jakarta, 1963 hal. 205).

3. Dr. Welter Lempp;

“Susunan semesta alam diuraikan dalam Kitab Kejadian I tidak dapat dibenarkan lagi oleh ilmu pengetahuan modern” (Tafsiran Kejadian, hal 58). “Pandangan Kejadian I dan seluruh Alkitab tentang susunan semesta alam adalah berdasarkan ilmu kosmografi bangsa Babel. Pandangan itu sudah ketinggalan jaman” (Tafsiran Kejadian, hal, 65).

4. Dr. R. Soedarmo:

“Dengan pandangan bahwa Kitab Suci hanya catatan saja dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam Kitab Suci mungkin sekali ada kesalahan. Oleh karena itu Kitab Suci mungkin sekali ada kesalahan. Oleh karena itu Kitab Suci denganbentuk sekarang masih dapat diperbaiki” (Ikhtisar Dogamtika, BPK Jakarta, 1965 hal. 47). "Di dalam Perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang diragukan antara lain Surat Wahyu dan Yakobus yang disebut surat Jeram" (Ikhtisar Dogmatika, BPK Jakarta, 1965 hal. 49).

SOLUSI AKHIR

Karena Alkitab (Bibel) sudah terbukti kepalsuannya, maka seharusnya kita berpaling dari Alkitab (Bibel). Carilah kitab suci yang sudah teruji keasliannya sepanjang zaman. Ciri-ciri kitab suci tersebut adalah :

1. Keotentikannya dijamin langsung oleh Tuhan.

2. Masih ada bahasa aslinya sesuai dengan sewaktu kitab suci tersebut diturunkan kepada nabi yang menerimanya.

3. Mudah dihafal karena Tuhan memberikan kemudahan bagi umat-Nya untuk menghafalkan wahyunya.

4. Umat yang meyakininya banyak yang hafal kitab suci tersebut diluar kepala.

5. Tidak mengadung pornografi.

6. Tidak ada kontradiksi antar ayat.

7. Relevan sepanjang zaman.

Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember

Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.

Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/ budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari; day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.

Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyem-bahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus). Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, Juga diputuskan: Pertama , hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.

Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke- 4 Masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang.

Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang. Darimana kepercayaan paganis politheisme mendapat ajaran tentang dewa matahari yang diperingati tanggal 25 Desember?

Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).

Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi "Mesiah palsu", berupa dewa "13a-al" anak dewa matahari dengan obyek penyembahan "Ibu dan Anak" (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa "Isis dan Osiris", di Asia bernama "Cybele dan Deoius", di Roma disebut Fortuna dan Yupiter", bahkan di Yunani. "Kwan Im" di Cina, Jepang, dan Tibet. Di India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa "Madonna" dan lain-lain.

Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa):

1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.

2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.

3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.

4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana'an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.

5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.

Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.

Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba4.

Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat di Roma:

"Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya; mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Roma 3:7) ".

Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:

Jawab Yesus kepada mereka : "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang". (Matius 24:4-5)”.

NOTES

1.Mohd Elfi Nieshaem Juferi, www. Bismikallahumma.org.

2. Ibid 56.

3. lihat http://www.webear.com/reliengl.htm#*top4, dalam Mohd Elfi Nieshaem Juferi, www. Bismikallahumma.org.

4. Keterangan lebih jelas lihat buku saya, Hj. Irena Handono, Perayaan Natal 25 Desember -Antara Dogma dan Toleransi", Bima Rodheta, 2003